Pengalaman Balai Perempuan Dewi Sartika – Cabang Sikka

0
1504

Sekilas …………….

Dewi Sartika Masa Kini

(Profil BP DEWI SARTIKA –KPI CABANG SIKKA)

 

Dewi sartika…salah satu pejuang pendidikkan perempuan  Indonesia…yang hidup dalam kurun waktu 1884-1947….

Dewi sartika kini telah tiada….tapi semangatnya telah menitis…dalam diri Ibu-ibu  di BP DEWI SARTIKA  Koalisi Perempuan Indonesia ..Cabang Sikka …..

 

Mereka terbelit dalam berbagai masalah ekonomi rumah anggota….

BELUM LAGI Beban ganda sebagai istri…ibu….dan penopang  nafkah  keluarga….

Mereka tak pernah surut dalam berjuang….Sekretariat BP…adalah tempat berdiskusi….serta mencari solusi kehidupan pribadi dan peliknya kebersamaan dalam berorganisasi….masalah klasik bagi semua organisasi adalah kendala keuangan….tapi kendala ini tak melemahkan mereka untuk berjuang…kendala ini justru dijadikan sebagai salah satu motivasi untuk berkumpul dan berjuang bersama……menurut ibu Meri Jano “sang nakhoda”  kapal Dewi sartika….bahwa  mereka harus  berusaha menghidupi organisasi dari sisi  keuangan(belum memiliki kas) dan juga sebagai salah salah satu  cara mewadahi dan mengembangkan talenta yang dimiliki ibu-ibu  sehingga dapat menghasilkan Sesuatu yang dapat mendukung kehidupan ekonomi rumah tangga…..

 

 

Tutur  Koodinator kelompok kepentingan  Miskin Kota  (Ibu Ester Kartini)….”kami mencari dana dengan cara  membuat berbagai makanan dari bahan local seperti ubi kayi,daun ubi,jagung dan kacang-kacangan…dalam kelompok kepentingan  Miskin Kota  ,sebagian besarnya adalah buruh cuci rumah tangga …yang diupah sangat minim…sehingga  istilah “kais pagi,makan pagi”…itu sangat tepat untuk ibu-ibu dalam kelompok ini….sehingga dengan  mencari dana bersama…terasa sedikit meringankan beban ekonomi rumah tangga….suatu pemandangan yang miris…ketika seorang ibu,menciumi toples berisi uang 80 ribu…yang dirasa sangat luar biasa hasil jualan di suatu senja….

Kegiatan ini diawali dengan “aksi nekad”bendahara  BP…. Bendahara  menjadi “garda”depan mewujudkan inisiatif fundraising….dengan modal awal dari uang pribadi bendahara

(Ibu Patris)….aksi ini seperti gayung bersambut,ketika sukses ada di depan mata…setiap kelompok kepentingan membuat program untuk mencari dana…kemudian sebagai modal dari kelompok kepentingan mengumpulkan modal dan membeli bahan dan mengoalh bersama-sama dan dijual di Balai dewi sartika,….tempat jualan mereka berada di depan rumah Ibu ester kartini(Koordinator kelompok kepentingan miskin kota)

 

Di “tedang” inilah (bahasa daerah setempat untuk menyebut meja dari bambu) sejuta harap tertumpu…harap agar dapur tetap berasap…harap agar roda organisasi tetap jalan…memang uang bukanlah segala-galanya…tapi segala-galanya butuh uang…..

 

“tedang” ini dikerjakan secara sukarela oleh suami dari Ibu ester kartini(Koordinator kelompok kepentingan Miskin kota )…

tedang… saksi bisu perjuangan perempuan dan  juga saksi dukungan dari para suami yang ingin para istri ditempatkan dalam posisi ”terhormat”

 

Inilah  sebagian suami dari para ibu-ibu BP Dewi Sartika yang sangat mendukung  kegiatan istri mereka.. gambar ini diambil saat acara intern BP (28 April 2012)…acara refreshing di alam bebas…diisi dengan cerdas cermat tentang pengetahuan per”KPI”an dan pengetahuan umum tentang perempuan dan anak….

 

 Para suami mensupport kegiatan istri dengan menyerahkan kado untuk  ‘sang juara”…bahkan  para suami yang baik ini,ingin sekali-kali mengikuti pertemuan KPI…mereka ingin tahu,apa yang dibicarakan/didiskusikan  istrinya saat di BP,…tentu dengan maksud baik untuk memberi  ide,jika dibutuhkan…..

 

 diceritakan pula oleh  ibu maria Feni Polu (Koordinator kelompok kepentingan sector informal ) bahwa setiap anggota kelompok kepentingan dikontrol oleh dewan kelompok kepentingan atau coordinator KKP-nya untuk mengambil bagian mulai dari belanja,pengolahan,sampai promosi…penjualan dan mengantar ke rumah konsumen….Konsumen terdiri dari Masyarakat setempat dari RT sampai kelurahan ,LSM (Yakestra) sahabat KPI  (JPIC) dll

 

program ini berjalan cukup baik…karna manajemen yang sederhana tapi terarah…misalnya dibuat pengaturan jadwal dan menu…

Mereka telah memulai….langkah mereka tertatih…tapi tekad mereka….langkah ini tak boleh berhenti…karna satu keyakinan…banyak sahabat yang  dijumpai dalam setiap tapak mereka ,,,,yang siap mendukung mereka untuk tetap maju menggapai kehidupan yang adil dan demokratis….. 

NO COMMENTS