Terlahir sebagai anak seorang Lurah, Umi terlibat dalam perjuangan melawan jepang sejak usia 20 tahun dengan bergabung dalam Laskar Perempuan. Masuk penjara bukan hal baru bagi Umi, baik ketika melawan Jepang maupun Belanda. Saat tertangkap di Blitar, Umi bertemu dengan SK Trimurti yang kemudian menjabat sebagai Menteri Perburuhan pada era Amir Syarifudin.
Kemerdekaan digenggam namun perjuangan memerangi imperialisme belum tamat. Untuk memperkuat perjuangan emansipasi, sejumlah perempuan memandang perlu membangun suatu organisasi perempuan yang berkesadaran politik. Berdirilah Gerakan Perempuan Indonesia Sedar (Gerwis) dan melakukan kongres pada tahun 1950. Gerwis merupakan gabungan dari tujuh organisasi perempuan.Tris Metty terpilih sebagai ketua sedangkan Umi dan Trimurti sebagai wakil ketua.
Pada tahun 1960-an merupakan masa keemasan Gerwani dan merupakan titik terpenting kepemimpinan Umi Sarjono. Jumlah kader terus bertambah, berbagai program terus berjalan mulai dari pendirian sekolah-sekolah dan penitipan anak, kursus-kursus pemberantasan buta huruf hingga kampanye Irian Barat. Gerwani mendidik kadernya untuk menjadi perempuan melek politik dan mandiri. Organiser perempuan setiap hari turun ke basisi-basis petani dan buruh,mendirikan TK Melati, penitipan anak, kursus buta huruf gratis.
Tercatat sekitar 1.500 balai penitipan anak dibangun oleh Gerwani tahun 1960-an. Para petani,buruh tak perlu bayar. Dari sinilah rakyat banyak mendaftar sebagai anggota. Nilai-nilai yang dipasok ke anggotanya adalah kemerdekaan,kerja keras dan pengabdian pada perjuangan.
Tahun 1959 Umi melangkah ke Parlemen sebagai utusan dari Fraksi Golongan Karya. Populer di basis,dalam politikpun pengaruh Umi makin diperhitungkan.Umi dikenal sebagai konseptor dan piawai melakukan lobi. Pada tahun 1965,Umi ditangkap saat selesai bersidang di Senayan. Umi ditangkap berlima dengan Salawati Daud, Ny.Mudigdo, Siti Aminah, Dahliar dan digelandang ke Markas Kostrad.Diinterogasi berhari-hari akhirnya dijebloskan ke Penjara Bukit Duri selama 13 tahun.
Gerwani,organisasi yang dibangun selama 15 tahun yang bervisi tegas memperjuangkan hak perempuan dan melawan imperialisme akhirnya tumbang. Organisasi dengan anggota 1,5 juta orang tersebut runtuh seketika dan Gerwani dicap sebagai organisasi beringas dan amoral.Dalam pemeriksaan terhadap Umi Sarjono,berkali-kali ia menolak fitnah keji terhadap Gerwani.
Sejarah yang ditulis dalam Orde Baru telah mencuci otak jutaan rakyat Indonesia, untuk membenci Gerwani,organisasi perjuangan terbesar dalam sejarah Indonesia. Berbagai bukti dari para peneliti akhirnya menguak kebenaran sejarah,bagaimana upaya memfitnah Gerwani tersebut. Hasil Outopsi terhadap mayat para Jenderal misalnya,ternyata secara resmi menyatakan tidak ada penyiksaan terhadap tubuh korban termasuk pemotongan anggota tubuh para korban.
Orde Baru bisa memenjarakan tubuh Umi Sarjono, tetapi tidak pikirannya.Pikiran Umi Sarjono dan para pejuang lainnya akan terus hidup dan menginspirasi perjuangan generasi berikutnya…generasi yang sadar bahwa selama ini telah dipecundangi oleh kekuasaan yang membungkam suara rakyatnya.
sumber : google.com