Dimana Negara?

0
1116

Apa yang kamu bayangkan ketika melihat penyandang disabilias? Masih banyak orang yang hanya memandang sebatas disabilitas yang menepa orang tersebut, mungkin hanya bisa menatap dan memberi sumbangan kepada mereka. Tidak semua penyandang disabilitas merasa perlu dikasihani, mereka butuh keadilan dan dihargai sebagai manusia.

Katika manusia normal dilahirkan dan hidup dengan seluruh kelengkapan tubuh dan pikiran yang merupakan anugrah dari Tuhan, bersyukur dan melakukan segala hal dengan maksimal mungkin cukup. Namun ada hal lain yang dapat kita lakukan untuk penyandang disabilitas, yaitu memperlakukan setiap manusia secara adil. Maksud memperlakukan secara adil adalah memperlakukan mereka sesuai kebutuhan mereka, serta tidak memandang remeh kemampuan mereka.

Dalam seminar & lokakarya advokasi pengawalan RUU Penyandang Disabilitas yang diadakan Koalisi Perempuan Indoenesia di Jakarta, 10 April 2015 banyak peserta yang menganggap Indonesia belum memperlakukan kaum disabilitas secara adil. Salah satunya Prof. Irwanto yang merujuk Jepang sebagai negara menghargai kemampuan penyandang disabilitas, ketika penyandang disabilitas dapat menggunakan lidah mereka untuk menempelkan perangko pada amplop, mereka dihargai dan diberi upah.

Diskriminasi yang dihadapi penyandang disabilitas mungkin tidak kita sadari. Hal termudah yang dapat kita lihat misalnya akses transportasi umum untuk penyandang disabilitas. Sudahkah layak? Jembatan penyeberangan bahkan belum ramah terhadap penyandang disabilitas. Bandingkan ongkos yang harus dikeluarkan penyandang disabilitas dan orang normal ketika harus ke Blok M dari Hotel Sultan, belum ramah terhadap penyandang disabilitas. Kami harus menggunakan taxi tidak bisa menggunakan bus umum, ujar seorang peserta seminar.

Kondisi disabilitas tak boleh hanya dianggap sebagai penghambat, harus pula dilihat bagaimana kita sebagai masyarakat dan negara menjamin hak-hak penyandang disabilitas sebagai seorang manusia tanpa membedakan kondisi mereka. Negara harus mampu mengakomodir segala kebutuhan mereka dan kita sebagai masyarakat harus sadar dan mendorong penyandang disabilitas untuk maju sebagai manusia yang utuh, tidak lagi didiskriminasi . (GS)

sumber foto:semarang solopos

NO COMMENTS